Jumat, 02 Mei 2014

INDONESIA DAN RUSIA PESAHABATAN YANG SEBENARNYA

PADA MASA SOEKARNO

Apa yg di persiapkan oleh Indonesia ketika mempertahankan kemerdekaan yg telah di capai dengan susah payah, ternyata militer Indonesia pada era Presiden Soekarno tidak kalah tangguh dengan kekuatan militer Luar.. Seperti apakah kekuatan militer rahasia Indonesia yg pernah ada di Indonesia pada 1960..???
1960-an, Era Presiden Sukarno.
kekuatan militer Indonesia adalah salah satu yang terbesar dan terkuat di dunia. Saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah tidak sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh teknologi terbaru Uni Sovyet.
1960, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda.
Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat “Trikora” di Yogyakarta, dan isinya adalah:
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.
Berkat kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia mendapatkan bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini, kekuatan militer Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan.
Kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah salahsatu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Ini adalah KRI Irian, dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa lain manapun, kecuali Indonesia. (kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton).
KRI+Irian+4 Kekuatan Militer Indonesia Era Soekarno (1960)
w1 uss pennslyvania 12in Kekuatan Militer Indonesia Era Soekarno (1960)
hnlms karel doorman r81 in hollandia dutch new guinea Kekuatan Militer Indonesia Era Soekarno (1960)
KRI+Irian+4 Kekuatan Militer Indonesia Era Soekarno (1960)
Angkatan udara Indonesia juga menjadi salahsatu armada udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari :
1. 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.
2. 30 pesawat MiG-15.
3. 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.
4. 10 pesawat supersonic MiG-19.
Pesawat+Tempur+Tercanggih+Mig+21+1960 Kekuatan Militer Indonesia Era Soekarno (1960)
mig21 05 Kekuatan Militer Indonesia Era Soekarno (1960)
mig 21+p Kekuatan Militer Indonesia Era Soekarno (1960)
Pesawat MiG-21 Fishbed adalah salahsatu pesawat supersonic tercanggih di dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti P-51 Mustang.
Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17 di Perang Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan United States Navy Strike Fighter Tactics Instructor, pusat latihan pilot-pilot terbaik yang dikenal dengan nama TOP GUN.
Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi, Surabaya.
Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat pembom strategis seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik canggih dan rudal khusus anti kapal perang AS-1 Kennel, yang daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat.
Tu 16 Badger E Kekuatan Militer Indonesia Era Soekarno (1960)
Indonesia juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan kapal tempur kelas Corvette, 9 helikopter terbesar di dunia MI-6, 41 helikopter MI-4, berbagai pesawat pengangkut termasuk pesawat pengangkut berat Antonov An-12B. Total, Indonesia mempunyai 104 unit kapal tempur. Belum lagi ribuan senapan serbu terbaik saat itu dan masih menjadi legendaris sampai saat ini, AK-47.
Ini semua membuat Indonesia menjadi salah satu kekuatan militer laut dan udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua, dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima.

INDONESIA DENGAN FORMASI PERTAHANAN TAPAL KUDA ERA SOEKARNO ( INDONESIA TO THE FORMATION OF DEFENSE HORSESHOE ERA SOEKARNO )

Andaikan Indonesia melakukan rencana dari Soekarno ini.




Banyak orang yang nggak tau bahwa Bung Karno adalah salah satu Presiden yang amat mengerti tata ruang kota dan tata ruang wilayah geopolitik, dia sendiri sudah mendesain seluruh wilayah Indonesia dengan bagian-bagian pembangunannya, hal ini menjadi satu bagian dari dokumen Deklarasi Ekonomi Djuanda 1960.



Kebanyakan dari orang-orang Sukarno hanyalah seorang arsitek yang gemar mendesain patung, hasil karyanya untuk rumah hanyalah beberapa rumah di Bandung yang ia gambar saat ia berkolaborasi dengan Insinyur Rooseno, atau ketika ia baru lulus kuliah THS (skg ITB) membuat jembatan-jembatan kecil. Bahkan secara sarkastis, mahasiswa-mahasiswa anti Sukarno di tahun 1965 meledek Bung Karno sebagai "Orang Tua Pikun, Patung kok dikira celana" samberan ini meledek soal pidato Sukarno, bahwa Patung itu seperti celana, sebagai sebuah kehormatan bangsa.

Padahal Sukarno adalah pemikir besar, ia mendesain bukan saja patung-patung yang banyak meniru model Eropa Timur, ia mendesain kota-kota besar masa depan Indonesia. Di tahun 1958 setelah pengusiran warga Belanda dan pengambilalihan modal-modal Belanda sebagai bagian pernyataan siap perang Indonesia dengan merobek-robek perjanjian KMB, Sukarno sebenarnya sudah merancang Djakarta menjadi kota tempur.



Seperti kota Singapura di mana seluruh bujur jalannya lurus-lurus dan lebar sekali, sebenarnya itu disiapkan untuk menjadi markas atas penguasaan wilayah Asia Tenggara. Bagi Bung Karno stabilitas Asia Tenggara adalah segala-galanya untuk melepaskan Indonesia dari politik ketergantungan modal dan politik invasi wilayah-wilayah produk ~apa yang ditakutkan Sukarno pernah diucapkan pada Djuanda "Amerika sekarang tak lebih dengan Belanda, mereka tak berminat terhadap kesatuan wilayah, mereka hanya berminat wilayah-wilayah kaya modal, wilayah produktie, inilah yang menyamakan mereka dengan Belanda di tahun 1947 dimana agresi militer mereka dinamakan dengan sandi "Operatie Produkt"



Wilayah-wilayah yang jadi prioritas Sukarno setelah siap perang dengan Belanda adalah Irian Barat, merebut Irian Barat dan menjadi satu bagian NKRI adalah satu syarat agar bangsa ini menjadi paling kuat di Asia. Selain Irian Barat yang menjadi perhatian penting Bung Karno adalah Kalimantan. Awalnya Semaun yang membawa saran tentang perpindahan ibukota, -Semaun adalah konseptor besar atas tatanan ruang kota-kota satelit Sovjet Uni di wilayah Asia Tengah - dan ini kemudian disambut antusias oleh Bung Karno, selama 1 tahun penuh Bung Karno mempelajari soal Kalimantan ini, ia berkesimpulan "masa depan dunia adalah pangan, sumber minyak dan air. Pertahanan militer bertumpu pada kekuatan Angkatan Udara"





Bung Karno membagi dua kekuatan itu besar pertahanan nasional dalam dua garis besar : Pertahanan Laut di Indonesia Timur dengan Biak menjadi pusat armada-nya (ini sesuai dengan garis geopolitik Douglas MacArthur) dan Pertahanan Udara di Kalimantan. Lalu Bung Karno mencari kota yang tepat untuk menjadi 'Pusat Kalimantan'

Lalu pada satu malam di hadapan beberapa orang Bung Karno dengan intuisinya mengambil mangkok putih di depan peta besar Kalimantan, ia menaruh mangkok itu ke tengah-tengah peta, kemudian Sukarno berkata dengan mata tajam ke arah yang mendengarnya "Itu Ibukota RI" Bung Karno menunjuk satu peta di tepi sungai Kahayan. Lalu Bung Karno ke tepi Sungai Kahayan dan melihat sebuah pasar yang bernama Pasar Pahandut, dari Pasar inilah Bung Karno mengatakan "Ibukota RI dimulai dari sini" ini sama persis dengan ucapan Daendels di depan Asisten Bupati Sumedang saat membangun jalan darat Pos Selatan untuk gudang arsenal Hindia-Perancis, ketika itu ia menunjuk satu tempat yang kita kenal sekarang sebagai Bandung "Bandung jadi titik nol wilayah pertahanan Jawa"



Lalu Bung Karno menyusun dasar-dasar kota administrasi provinsi dengan dibantu eks Gubernur Jawa Timur RTA Milono, pada saat penyusunan birokrasi itu Bung Karno sedang menyiapkan cetak biru besar tentang rancangan tata ruang negara dari Sabang Sampai merauke. Antara Pulau Sumatera-Jawa dan Bali akan dibangun terowongan bawah tanah, karena rawan gempa Bung Karno meningkatkan armada pelabuhan antar pulau dipesan kapalnya dari Polandia. Tapi rencana membuat channel seperti di selat Inggris tetap diprioritaskan bahkan menjelang kejatuhannya di tahun 1966 ia bercerita tentang channel bawah tanah yang menghubungkan Pulau Sumatera-Jawa dan Bali




Pusat pelabuhan dagang bukan diletakkan di Jawa, tapi disepanjang pesisir Sumatera Utara- Kalimantan-Sulawesi, Sukarno mempersiapkan rangkaian pelabuhan yang ia sebut sebagai "Zona Tapal Kuda". Wilayah Jawa dan Bali dijadikan pusat lumbung pangan.


Kota-kota baru dibangun, pilot project-nya adalah Palangkaraya dan Sampit, setelah itu Djakarta juga dibangun untuk display ruang atau model kota modern, Jakarta tetap dijadikan pusat kota jasa Internasional sementara Palangkaraya menjadi pusat pemerintahan dan pertahanam militer udara, Biak di Irian Barat jadi pertahanan militer laut dan Bandung jadi Pusat Pertahanan militer darat.

 

*lihatgambardiatas Seluruh jalan Palangkaraya dibuat lurus-lurus dan menuju satu bunderan besar, bila perang dengan Inggris beneran terjadi maka jalan-jalan itu diperlebar sampai empat belas jalur untuk pendaratan pesawat Mig21 yang diborong dari Sovjet Uni. Rencana tata kota sampai dengan tahun 1975. Rafinerij atau tambang-tambang minyak milik asing akan diambil alih dan diberikan pada serikat-serikat buruh penguasaan saham diatasnamakan negara dan uangnya untuk pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan umum. Pangdam Kaltim di pertengahan tahun 1960-an Brigjen Hario Ketjik adalah salah satu fanatik Sukarnois yang menerapkan rencana ini di Kalimantan Timur.



Pembangunan tata ruang kota Palangkaraya diatur amat teliti, sampai sekarang tata ruang kota Palangkaraya paling rapi di IndonesiaVisi Sukarno, di tahun 1975 Indonesia akan jadi bangsa terkuat di Asia dan menjadi salah satu negara adikuasa dunia dalam konteks the big five : Amerika Serikat, Inggris, Sovjet Uni dan Jepang.Jepang dan Cina menurut Sukarno masih bisa dibawah Indonesia. Dan Indonesia jadi negara terkuat di Asia memimpin tiga zona wilayah. (Asia Tenggara, Asia Selatan dan Asia Timur)



Setelah Bung Karno kalah duluan sama Suharto dalam penguasaan keadaan saat Gestapu 1965, Bung Karno diinternir, Suharto amat takut dengan bentuk persebaran kekuatan wilayah, ia bertindak seperti Amangkurat I yang paranoid terhadap kekuatan pesisir, ia tarik seluruh kekuatan modal dan manusia ke satu pusat yaitu : Jawa



Padahal Jawa disiapkan Sukarno sebagai pulau yang khusus lumbung pangan dan pariwisata, pulau peristirahatan, sekarang Jawa adalah pusat segala-galanya, menjadi pulau paling padat sedunia dan tidak memiliki kenyamanan sebagai sebuah 'surga khatulistiwa' sementara Kalimantan dibiarkan kosong melompong


Andai saja akademisi kita tidak ikut-ikutan mengotori dirinya seperti comberan mulut politikus, ada baiknya menggali "rencana-rencana Sukarno" ini ketimbang mengomentari dan mengamati 'Para Maling main politik'.


SEMOGA MENJADI BAHAN PERTIMBANGAN PARA PENGAMBIL KEBIJAKAN NEGERI INI UNTUK MEMIKIRKAN ULANG RENCANA SOEKARNO PRESIDEN RI 1 INI. 
 
MASA SEKARANG SEKARAANG
 
Setelah itu semua, presiden soeharto mengambil alih kepemimpinan, dan tidak lagi bekerjasama dengan RUSIA dan lebih memilih bekerjasama dengan amerika, tetapi setelah tahun 1999 setelah tergulingnya rezim SOEHARTO, INDONESIA kembali menjajaki kerjasama dengan RUSIA, walaupun dalam tempo lambat tetapi pasti, akankah masa lalu itu dapat terulang,, patut kita tunggu.
 
Deputi Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin menyatakan negaranya sedang menjajaki kerjasama militer dengan Indonesia. Termasuk transfer teknologi yang berkaitan dengan peralatan militer.

"Rusia dan Indonesia mempunyai sejarah panjang dalam kerjasama militer dan kami yakin masa depan kooperasi di bidang tersebut akan sangat cerah," kata Rogozin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/2/2014).

Rogozin yang bertemu Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro pagi tadi menolak memaparkan secara spesifik bentuk kerjasama militer yang akan dilakukan antarkedua negara.

"Kerjasama militer adalah isu sensitif. Dan kami belum siap membuka hal ini ke publik," kilah Rogozin.

Namun Rogozin menyebut kerjasama militer yang sedang dijajaki negaranya itu mencakup pengalihan teknologi alat utama sistem pertahanan.

"Kami saat ini sedang melakukan modernisasi sistem persenjataan sehingga jauh lebih unggul dari negara-negara Eropa lain. Dengan demikian, kerjasama militer ini akan semakin memperkuat pertahanan Indonesia," jelas Rogozin.

Rogozin menyatakan penguatan kerjasama dengan Indonesia adalah bagian dari strategi besar dalam reorientasi politik luar negeri Rusia ke arah Asia Pasifik.

"Agenda politik luar negeri Rusia akan diprioritaskan di Asia Pasifik karena di kawasan inilah masa depan dunia akan ditentukan," ucap dia.

Selain bertemu Presiden SBBY, Rogozin juga bertemu sejumlah pejabat dan kelompok bisnis di Indonesia. Antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa dan perwakilan Kantor Dagang dan Industri untuk membahas peningkatan kerjasama di bidang infrastruktur, perdagangan, serta investasi.

Kedua belah pihak merasa perlu memperkuat kerja sama ekonomi karena total nilai perdagangan Indonesia-Rusia pada 2013 lalu mencapai US$ 5 miliar.

Sebagai bentuk dari besarnya potensi kerjasama ekonomi antara kedua negara, pihak PT Garuda Indonesia pada kuartal keempat 2014 ini akan membuka penerbangan langsung Jakarta-Moskow.

Selain itu, Rusia pada tahun ini juga akan mengerjakan sejumlah proyek besar di Indonesia. Di antaranya pembangunan jaringan kereta api di Kalimantan untuk mengangkut batu bara di wilayah tersebut.

Tangan kanan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev ini membenarkan kalau dia sempat membahas potensi kerja sama bidang militer dengan Purnomo. Cuma dia enggan merinci apa saja detail pembicaraan yang dibahas kedua pihak.
"Memang kita mengadakan pertemuan dengan Menhan Purnomo, tapi tentu saja kerja sama militer bukan suatu isu yang mudah diumumkan kepada masyarakat," ujarnya saat jumpa pers.
Kendati tak mau merinci apa saja penjajakan konkret kerja sama militer antara Rusia-Indonesia, Rogozin mengungkapkan pihaknya jelas punya keunggulan dalam aspek teknologi alat utama sistem pertahanan negara (alutsista).
Dia tidak menampik bila perusahaan penerbangan unggulan Rusia, Sukhoi, hendak berekspansi lebih jauh di Tanah Air. Selain lini pesawat tempur, pabrikan pesawat itu sudah mengekspor angkutan penumpang juga lewat seri Superjet.
Rogozin berjanji, Sukhoi dan pabrikan lain akan menanamkan modal di Indonesia, bukan sekadar berjualan.
"Di bidang industri penerbangan kita siap mendirikan pusat pelayanan pesawat terbang bersama, juga siap bekerja sama dengan perusahaan nasional dalam hal produksi suku cadang," tegasnya.
Negara yang dulu bernama Uni Soviet ini membuka peluang untuk penjualan senjata ataupun alat tempur. Tapi, teknologi militer Rusia, diklaimnya bisa digunakan buat kepentingan sipil.
"Dalam hal kerja sama militer memang ada prospek sangat cerah, dalam alih teknologi terutama yang punya makna berganda. Artinya bisa dimanfaatkan baik untuk tujuan militer maupun sipil," kata Rogozin.
Rusia menyatakan, beberapa tahun terakhir gencar memproduksi persenjataan buat matra Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Dari dua bidang itu, terbuka peluang bila TNI ingin membeli produksi alutsista Rusia.
"Alutsista yang kami pakai sekarang canggih. Mutunya jauh lebih unggul, dibandingkan negara-negara Barat lainnya," kata Rogozin.
Selain alat tempur, Rusia juga punya sistem pertahanan lain, mulai dari teknologi mikorelektronik, detektor bawah air, sampai wahana antariksa. Semuanya siap dikembangkan bersama, bila memang pemerintah Indonesia tertarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

T
A
R
G
N
I
N
A
Y
A
J
K
A
S
A
S
K
A
N
E
M
T
A
R
G
N
I
N
A
Y
A
J
K
A
S
A
S
K
A
N
E
M